Rabu, 21 Oktober 2015

Resensi Novel Kisah 4 Penjuru Backpack Love



Judul novel : Kisah Cinta 4 Penjuru Backpack Love
Penulis : Suyatna Pamungkas & F.Puspitarani
Penerbit : de TEENS
Terbit : 2013
Jumlah halaman : 166 Halaman

Buku ini menceritakan tentang perjalanan 4 anak muda yang sedang melakukan perjalanan backpacker di daerah jawa tengah. Penulis menggambarkan 4 tokoh yang berasal dari Jakarta yang ingin liburan, mencari cinta dan menjalankan misi sosial. Dengan latar belakang pengalaman dan karakter yang berbeda beda dari keempat tokoh membuat cerita dalam novel ini menjadi menarik ditambah cerita yang kebanyakan bercerita tentang percintaan membuat Backpacker Love lebih menarik bagi anak muda.
Keempat tokoh dari Backpacker Love adalah anggota dari sebuah grup band yang cukup terkenal di Jakarta, karena belum mempunyai pacarlah mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan backpacker selama 2 minggu dengan misi utama yaitu misi social, mereka menyebar ke empat kota yang berbeda dan mereka juga membuat peraturan tentang perjalanan mereka dan bila ada yang melanggar akan menerima konsekuensi yang berat.
Ketiga tokoh dari Backpacker Love mempunyai cerita cinta yang rumit dalam cerita ini, namun satu tokoh tetap menjalankan misi sosialnya karena disisi lain tokoh tersebut masih belum bisa melupakan cinta pertamanya. Setelah perjalanan usai mereka bertemu dan saat salah satu tokoh berada dibandara ternyata cinta pertama salah satu tokoh adalah wanita yang dicintai tokoh lain dalam perjalanan Backpackernya.
Novel ini mengajak pembaca untuk membayangkan bagaimana hidup dengan menggunakan uang dengan irit bahkan untuk menginap, penulis juga menyiratkan pesan bahwa semua masalah serumit apapun pasti ada jalan keluarnya. Penulis juga mengajak pembaca agar menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Terdapat pula petikan dialog pada Backpacker Love yang memotivasi misalnya:
“Hm begini sobat-sobatku yang patah hati. Cinta itu tak perlu dicari, seperti keajaiban tuhan yang dating tanpa kau ketahui, cinta akan menyapamu ketika tiba waktunya. Percayalah.”
Pemakaian Bahasa
Penulis menggunakan bahasa sehari-hari anak muda Jakarta. Bahasanya ringan dan mudah dipahami sehingga tidak membingungkan pembaca, namun ada beberapa kalimat yang nampaknya akan menyinggung perasaan pembaca namun penulis selalu meminta maaf pada akhir paragraf. Jika dilihat dari bahasa dan tema ceritanya penulis jelas membidik sasaran anak muda.
Kelebihan, kekurangan dan pesan moral

Bahasa yang ringan dan mudah dipahami menjadi keunggulan tersendiri dari novel ini, selain itu cerita tentang percintaan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi anak muda, namun ada beberapa kata yang mungkinn menyinggung beberapa pembaca sehingga dapat menjadi kekurangan dalam novel ini. 

Rabu, 14 Oktober 2015

TUTORIAL TIPOGRAFI HEWAN

TUTORIAL TIPOGRAFI HEWAN


1. Import gambar dan ketik teks yang akan dibentuk
2. select teks dan pencet ctrl + K untuk memisahkan teks select semua huruf dan pencet ctrl + Q untuk mengubah teks menjadi curves

3. Tempatkan objek huruf pada bagian yang akan dibentuk agar lebih mudah buat objek menjadi no fill dan beri outline

4. Edit/ ubah posisi dan kelengkungan curves untuk membentuk objek sesuai gambar menggunakan shape tool. Lakukan langkah ini pada semua objek huruf

5. Hilangkan gambar asli untuk melihat hasil yang kita buat. Jika ada yang kurang rapi, rapikan dengan shape tool

6. Buat background sendiri menggunakan rectangle toll. Jika ingin membuat objek seperti siluet dibelakang huruf, seleksi semua objek huruf dan groub objek (ctrl + G) kemudian tarik objek menggunakan contour 

7. Pisahkan contour dengan objek dengan memencet Ctrl + K Jika siluet kurang rapi, rapikan dengan shape tool dan jika sudah beri warna pada objek dan siluetnya